Gubernur, Menko Pangan, dan Wakapolri Tanam Jagung Perkuat Ketahanan Pangan

banner 120x600
banner 468x60

LAMPUNG SELATAN — wartaonelampung.com, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo dalam kegiatan penanaman jagung di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Selasa (2/12/2025). Agenda ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan menuju swasembada 2025.

Gubernur Rahmat Mirza mengapresiasi dukungan pemerintah pusat dan Polri yang dinilai konsisten mendorong penguatan sektor pangan, khususnya komoditas jagung sebagai penopang utama swasembada nasional. Ia menegaskan bahwa Lampung memiliki potensi besar dengan tanah subur dan tiga komoditas unggulan: singkong, padi, dan jagung.

Lampung adalah tanah yang subur. Tiga komoditas andalan kami yaitu singkong, padi, dan jagung,” ujar Gubernur Mirza.

Ia menjelaskan bahwa pada 2024 Lampung berkontribusi lebih dari 1,1 juta ton jagung bagi kebutuhan nasional dan menempati peringkat keenam sebagai provinsi penghasil jagung terbesar di Indonesia. Pada 2025, kontribusi tersebut diperkirakan meningkat menjadi 1,5 juta ton.

Menurutnya, jagung memiliki nilai strategis karena menjadi bahan baku utama pakan ayam, sementara Lampung juga memiliki populasi ternak ayam yang besar. “Jagung ini spesial karena menjadi pakan ayam dan Lampung juga salah satu penghasil ayam terbesar,” jelasnya.

Gubernur menambahkan bahwa semakin luas penanaman jagung, semakin terjangkau pula harga daging ayam bagi masyarakat. Lampung bahkan memiliki surplus ayam mencapai 3 juta ekor per bulan yang dipasok hingga Jawa, Sumatera Bagian Selatan, dan Kepulauan Riau.
Harga ayam murah dan proteinnya bagus, kuncinya ada di jagung,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Mirza juga mengapresiasi upaya Menko Pangan dalam mendorong investasi hilirisasi pakan ternak yang akan dibangun di Lampung Selatan. Ia menyebut program tersebut menjadi kabar baik bagi petani karena mampu meningkatkan pendapatan mereka.

Pendapatan petani jagung kini naik menjadi rata-rata 3,5–5 juta rupiah per bulan,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga komoditas turut menurunkan angka kemiskinan di Lampung sehingga dirinya menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri.

Menko Pangan: Tidak Ada Impor Jagung dan Beras Tahun Ini

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi kepada Polri yang dinilai aktif mendukung program swasembada pangan nasional. Menurutnya, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung Rp5.500/kg memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani.

Ia menyebut Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat dari 116 pada 2024 menjadi 124 pada 2025, mencerminkan kesejahteraan yang lebih baik. Zulkifli Hasan menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kedaulatan pangan nasional.

Karena itulah, tahun ini kita tidak impor beras dan jagung lagi,” tegasnya.
Menko Pangan juga menargetkan bahwa pada 2026 Indonesia akan mencapai swasembada protein, dengan Lampung menjadi salah satu provinsi prioritas pembangunan pabrik pakan ternak.

Wakapolri: Polri Siap Wujudkan Target Panen Nasional

Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa Polri berkomitmen mendukung program swasembada jagung nasional. Ia optimistis target hasil panen nasional mencapai 4 juta ton dapat tercapai dengan kerja sama lintas sektor.

Di Lampung, Polri menjalankan penanaman jagung pada kuartal keempat 2025 di lahan seluas 1.054,10 hektare yang tersebar di 15 kabupaten/kota, dengan estimasi panen 4.216,40 ton.

Untuk kegiatan penanaman hari ini, fokus diarahkan ke Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, serta Desa Pisang, Kecamatan Penengahan. Total 89 hektare lahan disiapkan dengan estimasi hasil panen mencapai 260 ribu ton.

Kegiatan ini adalah bentuk komitmen Polri untuk mendukung ketahanan pangan secara konsisten dan berkelanjutan,” ujar Dedi.

Selain meningkatkan produksi, Polri berperan aktif membantu pemerintah memperkuat cadangan pangan nasional melalui penyerapan hasil panen. Khusus Lampung, tingkat penyerapan oleh Bulog mencapai 19.724 ton atau 84,8% dari target, menjadikan Lampung salah satu provinsi dengan kinerja penyerapan jagung terbaik di Indonesia.

Kegiatan penanaman jagung ini diharapkan menjadi penggerak utama bagi peningkatan produksi pangan daerah serta memperkuat ketahanan pangan nasional menuju swasembada berkelanjutan.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *