Lampung Selatan – Pesawaran – wartaonelampung.com, 24–25 November 2025, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lampung Selatan dan TPAKD Kabupaten Pesawaran bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menggelar rangkaian kegiatan edukasi keuangan yang mencakup Literasi Pasar Modal, Edukasi Investasi Saham, Product Matching, hingga pembukaan rekening saham secara langsung. Program kolaboratif ini digelar sebagai langkah strategis memperluas pemahaman masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait pemanfaatan layanan keuangan formal dan investasi yang aman.
ASN Lampung Selatan Didorong Cerdas Finansial lewat Edukasi Pasar Modal
Di Lampung Selatan, kegiatan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Supriyanto; Kepala Biro Administrasi Pembangunan Provinsi Lampung, Haris Kadarusman; Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Yanni Munawarti; Plt. Asisten Ekonomi Pembangunan, Wahidin Amin; Deputi Direktur PEPK–LMS OJK Provinsi Lampung, Ety Elyati; Deputi Kepala BEI Lampung, Dendy F. Amin; serta perwakilan PT Phintraco Sekuritas.
Sekda Lampung Selatan, Supriyanto, menegaskan pentingnya peningkatan literasi finansial di kalangan ASN.
“ASN harus menjadi garda terdepan dalam memberikan contoh pengelolaan keuangan yang sehat. Kami berharap melalui kegiatan ini, ASN semakin memahami instrumen keuangan, khususnya pasar modal,” ujarnya.
OJK Provinsi Lampung turut menyampaikan perkembangan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang mencatat indeks literasi 66,46% dan inklusi 80,51%. Meski menunjukkan peningkatan, OJK menilai pemahaman masyarakat terkait risiko produk keuangan serta kemampuan membedakan layanan legal dan ilegal masih perlu diperkuat.
Melalui kegiatan product matching, peserta diperkenalkan pada ragam produk keuangan legal, termasuk pembukaan rekening saham di lokasi kegiatan yang memudahkan ASN untuk langsung memulai investasi.
Pesawaran Fokus Dorong Masyarakat Beralih ke Layanan Keuangan Legal
Di Kabupaten Pesawaran, kegiatan turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Marzuki; serta Deputi Direktur Pengawasan LJK2 OJK Provinsi Lampung, Indah Puspitasari. Dalam penyampaiannya, Indah menekankan pentingnya peran TPAKD dalam memastikan masyarakat mengakses layanan keuangan formal.

“TPAKD harus benar-benar efektif. Masyarakat harus diarahkan ke layanan keuangan formal, bukan rentenir atau pinjaman online ilegal,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan tingginya risiko praktik judi daring yang semakin marak.
“Daripada terjerat judi online, lebih baik mulai berinvestasi saham. Saat ini investasi bahkan bisa dimulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000,” tambahnya.
Asisten Perekonomian Pesawaran, Marzuki, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara OJK, BEI, dan perusahaan sekuritas yang telah membuka akses investasi seluas-luasnya bagi masyarakat berbagai kalangan. Peserta juga mendapat edukasi mengenai prinsip dasar investasi, manajemen risiko, serta cara menghindari penipuan berkedok layanan keuangan.
Sinergi TPAKD Tingkatkan Akses dan Inklusi Keuangan di Lampung
Kegiatan bersama di Lampung Selatan dan Pesawaran ini menunjukkan komitmen kedua TPAKD dalam mendukung target Pemerintah Provinsi Lampung untuk mencapai tingkat inklusi keuangan 85,5% pada 2025 dan 97,2% pada 2045.
Program literasi pasar modal menjadi salah satu agenda prioritas TPAKD nasional, sementara pembukaan rekening saham dinilai sebagai langkah strategis memperkuat akses terhadap layanan keuangan formal. Melalui kegiatan product matching, peserta dapat memahami, memilih, dan memanfaatkan produk keuangan sesuai kebutuhan secara tepat dan aman.
TPAKD Lampung Selatan dan Pesawaran berharap kegiatan ini dapat mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas finansial, mandiri, serta mampu berdaya saing melalui pemanfaatan layanan keuangan formal yang legal dan terpercaya.
(*)















