JAKARTA — wartaonelampung.com, Pemerintah Provinsi Lampung kembali menunjukkan kinerja gemilang di tingkat nasional setelah berhasil meraih dua penghargaan bergengsi dari Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pekerjaan Umum pada awal Desember 2025.
Kedua capaian tersebut bukan hanya menonjol dari sisi hasil, tetapi juga menggambarkan bagaimana Lampung mampu memenuhi standar penilaian yang ketat, komprehensif, dan sangat berbasis data.
Penghargaan pertama diraih pada ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025 yang diselenggarakan Kemendagri bekerja sama dengan Tempo Media Group di Hotel Borobudur, Jakarta (1/12/2025).
Dalam acara tersebut, Lampung ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Provinsi untuk Kelompok Fiskal Tinggi.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menerima langsung penghargaan tersebut setelah Lampung mencatat penurunan angka kemiskinan sebesar 0,69 persen serta penurunan kedalaman kemiskinan sebesar 0,10 persen, capaian yang melampaui rata-rata provinsi dalam kategori fiskal tinggi.
Chairul Anam, General Manager Pusat Data Tempo, menjelaskan bahwa metode penilaian mengadopsi kerangka multidimensional berbasis data nasional. Sistem penilaian terbagi menjadi dua pilar utama, yaitu Tata Kelola Pemerintahan Daerah dan Kinerja Akselerasi Program Strategis Nasional, dengan bobot penilaian 50–80 persen khusus untuk aspek tata kelola.
Beberapa indeks yang menjadi komposit penilaian meliputi:
.Indeks Inovasi Daerah
.Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
.Indeks SPM
.Realisasi Pendapatan Daerah
.Indeks Pencegahan Korupsi (MCP-KPK)
.Indeks Integritas
.Indeks Daya Saing Daerah
.Indeks Keterbukaan Informasi Publik
Sementara komponen kinerja strategis mencakup penanggulangan kemiskinan, penurunan inflasi, akses pendidikan dan kesehatan, penyerapan kerja, hingga pertumbuhan ekonomi. Penilaian semakin objektif karena peserta dikelompokkan berdasarkan kategori fiskal, di mana Lampung berhasil tampil sebagai yang terbaik pada kelompok fiskal tinggi.
Lampung Raih Peringkat Pertama Sutami Award 2025
Tak hanya unggul dalam tata kelola pemerintahan, Lampung juga memperoleh peringkat pertama kategori Kolaborasi dan Kemitraan Pemerintah Daerah bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air pada ajang Sutami Award 2025 yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum di Auditorium Kementerian PU, Jakarta Selatan.
Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela.
Tahun ini, mekanisme penilaian Sutami Award menjadi sorotan karena menggunakan pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM) yang menilai efektivitas pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi. Sistem penilaian meliputi lima komponen besar:
1.Penguatan Perencanaan Terpadu
Lampung dinilai unggul dalam integrasi prinsip IWRM pada berbagai dokumen perencanaan serta pemetaan rinci potensi dan persoalan di setiap DAS, khususnya Mesuji–Sekampung.
2.Perbaikan Manajemen Aset SDA
Termasuk digitalisasi aset bendungan, embung, dan jaringan irigasi serta penerapan sistem preventive maintenance.
3.Mitigasi Banjir dan Kekeringan Berbasis Sains
Meliputi pengembangan sistem peringatan dini serta upaya konservasi dan rehabilitasi lahan kritis.
4.Kolaborasi Multi-Pihak
Menjadi keunggulan utama Lampung, melalui kemitraan pemerintah–swasta, perguruan tinggi, komunitas, hingga LSM dalam pengawasan DAS.
5.Penguatan Dampak Ekonomi SDA
Menilai kontribusi pengelolaan air terhadap produktivitas pangan, komoditas unggulan, dan industri berbasis air secara berkelanjutan.
Evaluasi juga menyoroti empat ruang peningkatan utama sebagai dasar penilaian: efisiensi operasional aset SDA, kolaborasi antar lembaga, konservasi DAS, serta efektivitas mitigasi daya rusak air. Lampung dinilai mampu mengoptimalkan seluruh indikator tersebut, terutama pada aspek kolaborasi lintas sektor yang menjadi kunci raihan peringkat tertinggi.
Kesamaan Filosofi Penilaian: Data, Tata Kelola, dan Kolaborasi
Dua penghargaan nasional yang diraih Lampung memperlihatkan pola keberhasilan yang sama:
1.Mengutamakan data dan indikator terukur 2.Memprioritaskan tata kelola dan perencanaan yang matang.
3.Mengedepankan kolaborasi lintas lembaga.
4.Memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Dalam Sutami Award, Lampung unggul melalui kualitas tata kelola dan kolaborasi pengelolaan SDA. Pada Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah, Lampung menonjol pada aspek penurunan kemiskinan dan kualitas manajemen pemerintahan.
Kedua penghargaan ini menjadi bukti bahwa Lampung telah membangun ekosistem pemerintahan yang adaptif, inovatif, dan berbasis sains. Berbagai capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan di daerah.
Melalui standar penilaian yang semakin ketat dan komprehensif, Lampung menunjukkan kapasitasnya sebagai provinsi yang mampu menghadirkan tata kelola terbaik sekaligus manfaat langsung bagi masyarakat. (*)















