Dorong Ekonomi Desa Berbasis Potensi Lokal, Pemprov Lampung Perkuat BUMDes dan Vokasi di Pesisir Barat

banner 120x600
banner 468x60

PESISIR BARAT – wartaonelampung.com, Pemerintah Provinsi Lampung terus mengintensifkan penguatan ekonomi desa melalui pengembangan hilirisasi pertanian, optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta peningkatan keterampilan masyarakat melalui program vokasi.

Langkah ini diyakini menjadi kunci strategis dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui kunjungan kerja Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Sekretaris Daerah Provinsi Lampung dan jajaran perangkat daerah terkait ke Pekon Marang, Rabu (17/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau langsung pengelolaan BUMDes, pelaksanaan program vokasi masyarakat, serta fasilitas pascapanen pertanian sebagai bagian dari penguatan ekonomi desa berbasis potensi lokal dan sumber daya manusia.

Fokus utama kunjungan kerja ini adalah memastikan penguatan sektor pertanian melalui hilirisasi pascapanen, pengembangan unit usaha BUMDes, serta peningkatan kapasitas masyarakat desa melalui program vokasi. Ketiga aspek tersebut diharapkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di tingkat desa.

Program BUMDes dan vokasi yang dijalankan di Pekon Marang diarahkan untuk mendorong kemandirian ekonomi desa. Dibandingkan kondisi sebelumnya, desa kini mulai memiliki unit usaha yang dikelola secara lebih profesional dan berorientasi pada pengembangan potensi lokal, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

Dalam arahannya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa Kabupaten Pesisir Barat memiliki kekayaan potensi alam yang sangat besar, mulai dari sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, hingga perikanan. Namun, menurutnya, kekuatan utama Pesisir Barat justru terletak pada kualitas sumber daya manusianya.

“Saya melihat potensi alamnya luar biasa, pariwisatanya indah, komoditasnya juga sangat menjanjikan. Tetapi yang paling utama adalah sumber daya manusianya, yang memiliki semangat untuk maju, keterbukaan, dan kemauan untuk bekerja sama,” ujar Gubernur.

Gubernur menekankan bahwa pembangunan Pesisir Barat harus dimulai dari desa. Oleh karena itu, Pekon Marang ditetapkan sebagai salah satu desa percontohan dalam program unggulan Desaku Maju pada tahun pertama pelaksanaannya.

“Saya ingin membuktikan bahwa desa-desa di Pesisir Barat bisa maju, mandiri, berinovasi, dan mampu mengejar ketertinggalan sehingga benar-benar memakmurkan masyarakatnya,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kemajuan desa tidak semata diukur dari pembangunan infrastruktur atau penerapan teknologi, melainkan dari kemampuan desa dalam menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakatnya.

“Maju itu bukan hanya soal infrastruktur dan teknologi. Semua potensi yang ada di desa harus memberikan nilai tambah bagi masyarakatnya. Di situlah letak desa yang mandiri dan berdaulat,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur turut menyoroti pentingnya peningkatan nilai tambah hasil pertanian. Ia mencontohkan produksi padi di Pekon Marang yang selama ini masih dijual dalam bentuk gabah basah.
“Petani jangan lagi menjual gabah basah. Kita dorong penggunaan dryer agar gabah menjadi kering dan nilainya lebih tinggi, sehingga pendapatan petani juga meningkat,” jelasnya.

Selain sektor pertanian, Gubernur juga menekankan peran penting inovasi dan keterlibatan pemuda desa sebagai motor penggerak perubahan. Melalui program vokasi dan pendekatan design thinking, masyarakat desa diharapkan mampu menciptakan solusi kreatif berbasis potensi lokal.

“Kita tidak bisa terus menunggu dari luar. Desa harus punya semangat mandiri, berdaulat, dan bangkit melalui inovasi,” ungkapnya.

Di akhir rangkaian kegiatan, Gubernur Lampung bersama Bupati Pesisir Barat dan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung menyerahkan sertifikat vokasi kepada peserta program vokasi yang terbagi dalam empat kelompok belajar. Seluruh sertifikat tersebut telah diakui secara resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia.

Selain itu, rombongan juga meninjau langsung fasilitas dryer di Pekon Marang untuk memastikan sarana pascapanen tersebut dapat berfungsi optimal dan dikelola oleh BUMDes sebagai penggerak ekonomi lokal.

Melalui rangkaian kunjungan kerja ini, Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya dalam memastikan program pembangunan berjalan langsung di lapangan, terintegrasi antar sektor, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Upaya ini sejalan dengan visi Lampung Maju Menuju Indonesia Emas melalui penguatan ekonomi desa yang berkelanjutan. (Rin)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *