BANDAR LAMPUNG – wartaonelampung.com, Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Lampung menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penanggulangan Radikalisme terhadap Kaum Perempuan”, di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, Senin (27/10/2025).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 150 peserta perempuan yang berasal dari berbagai organisasi wanita, akademisi, serta tokoh masyarakat.
Acara dipandu oleh Ketua Lembaga Advokasi dan Kajian Hukum (LAKH) PWI Lampung, Kusmawati, dan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, antara lain Prof. Abdul Syukur, Dekan Fakultas Dakwah; Siti Mariamah; serta Meilani Indra Dewi.

Dalam sambutannya, Dirbinmas Polda Lampung Kombes Pol V. Thirdy Hadmiarso menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membentengi masyarakat dari paparan paham radikal dan ekstremisme.
“Hari ini kita mendengarkan arahan dari para narasumber terkait penanggulangan radikalisme terhadap perempuan. Upaya ini adalah bentuk pertahanan agar masyarakat tidak mudah terjerumus dalam ekstremisme,” ujar Kombes Thirdy.
Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan sebagai agen perdamaian dan pendidik nilai-nilai kebangsaan di lingkungan keluarga dan sosial.

“Perempuan adalah benteng pertama dalam menanamkan nilai toleransi dan cinta tanah air. Mereka adalah agen terbaik dalam pendidikan dan pembinaan masyarakat menuju perdamaian,” tambahnya.
Sementara itu, Kusmawati, selaku moderator kegiatan, mengapresiasi langkah Ditbinmas Polda Lampung yang melibatkan perempuan dalam dialog pencegahan radikalisme.
“Keterlibatan perempuan sangat penting karena mereka memiliki pengaruh besar di keluarga dan komunitas. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap para peserta dapat menjadi pelopor perdamaian di lingkungannya masing-masing,” ungkap Kusmawati.
Senada dengan itu, Prof. Abdul Syukur menilai pendekatan edukatif dan humanis menjadi kunci dalam menekan paham radikal.
“Radikalisme tidak bisa dilawan hanya dengan penegakan hukum, tetapi juga dengan pendidikan moral, sosial, dan keagamaan yang menumbuhkan cinta damai dan toleransi,” ujarnya.
Melalui FGD ini, Ditbinmas Polda Lampung berharap terbentuk jejaring perempuan Lampung yang aktif mengampanyekan anti-radikalisme dan memperkuat ketahanan sosial berbasis keluarga di Provinsi Lampung. (Rin)















