LAMSEL, Kalianda – wartaonelampung.com, Suasana panggung utama Lamsel Fest 2025 seketika berubah semakin hidup ketika Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata sekaligus Ketua TP PKK Lampung Selatan, Zita Anjani, tampil mengejutkan dalam perhelatan Fashion Show Wastra Karya Designer Lokal, Sabtu malam (15/11/2025).
Kehadirannya di atas runway bukan hanya memukau, tetapi juga mengukuhkan dukungan nyata terhadap perkembangan wastra dan para perancang daerah.
Acara yang menjadi bagian dari peringatan HUT ke-69 Kabupaten Lampung Selatan itu menampilkan beragam karya terbaik—mulai dari sulam klasik, tapis, hingga wastra kontemporer yang dipadukan dengan teknik modern.
Pencahayaan dramatis dan aransemen musik yang artistik menambah kuat identitas visual peragaan busana tersebut, menjadikannya salah satu sajian paling menonjol selama festival berlangsung.
Puncak perhatian memuncak ketika Zita melangkah anggun di atas runway, ditemani Wakil Ketua TP PKK Lampung Selatan Reni Apriyani serta Ketua DWP Lampung Selatan Ratna Yanuana.
Riuh tepuk tangan langsung memenuhi area pertunjukan, menandakan apresiasi publik terhadap keberanian dan dukungan tiga tokoh perempuan tersebut terhadap dunia fashion lokal.
Zita tampil elegan dalam balutan busana sulam modifikasi dengan sentuhan modern. Detail halus, permainan tekstur, serta komposisi warna yang menonjolkan kekayaan estetika Lampung Selatan membuat penampilannya menjadi sorotan utama malam itu.
Perpaduan tradisi dan gaya kontemporer menjadikan koleksi yang dikenakannya tampak berkelas namun tetap mengakar pada identitas budaya daerah.
Perhelatan ini juga diwarnai sesi penilaian profesional oleh Dendy Maskuri, Sekretaris Dekranasda Provinsi Lampung sekaligus Owner Glamazone, serta Anggi Rahmat, perancang busana nasional. Keduanya menilai aspek kreativitas, inovasi teknik wastra, hingga harmonisasi warna dari setiap karya yang ditampilkan.
Melalui gelaran ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kreatif, memperluas ruang berkarya bagi desainer lokal, serta menjaga keberlanjutan warisan budaya daerah.
Tampilnya figur-figur publik di atas runway bukan hanya memberi kejutan, tetapi juga menjadi simbol dukungan konkrit terhadap pengembangan industri fashion berbasis wastra Lampung Selatan. (Rin)
