Gubernur Lampung Instruksikan Peningkatan Siaga Bencana, Antisipasi Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon 91S

banner 120x600
banner 468x60

Bandar Lampung — wartaonelampung.com, Pemerintah Provinsi Lampung merilis informasi terbaru terkait perkembangan bibit siklon tropis 91S yang kini menjadi perhatian serius Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sistem cuaca tersebut terpantau berada di Samudera Hindia, tepat di sebelah barat Lampung, dan menunjukkan dinamika pergerakan yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di beberapa wilayah.

Menurut laporan BMKG, pada Kamis (11/12/2025), dalam 24 jam ke depan bibit siklon 91S diperkirakan bergerak mendekati daratan Sumatera. Sementara itu, dalam rentang 36 hingga 72 jam setelahnya, bibit siklon tersebut diprediksi akan berbelok menuju barat daya dan perlahan menjauhi Pulau Sumatera.

Bibit siklon ini pertama kali terdeteksi pada 7 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Analisis cuaca menunjukkan bahwa sistem tersebut berpotensi memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Sumatera, termasuk Provinsi Lampung. Selain hujan, ancaman angin kencang serta gelombang tinggi di wilayah pesisir juga perlu diwaspadai.

Sejumlah daerah diprediksi berada dalam kondisi paling berisiko, yakni Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesawaran. Potensi banjir, banjir bandang, hingga longsor menjadi perhatian utama pemerintah daerah dan instansi terkait.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pemerintah kabupaten/kota menghadapi dinamika cuaca tersebut.

“Saya meminta daerah-daerah yang berpotensi terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan. Segera tempatkan alat berat di titik-titik rawan banjir dan longsor agar respons bisa dilakukan cepat jika terjadi kondisi darurat,” ujar Gubernur.

Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Lampung terus memperkuat koordinasi dengan BMKG dan BPBD guna memastikan pemantauan berjalan optimal.

“Saya telah menginstruksikan BPBD untuk siaga penuh. Pastikan jalur komunikasi dengan camat, lurah, serta aparat desa tetap aktif. Keselamatan masyarakat adalah prioritas, sehingga langkah pencegahan dan penanganan harus dilakukan secara cepat dan terkoordinasi,” imbuhnya.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, membatasi aktivitas di wilayah pesisir, serta selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG dan BPBD. Semua pihak diharapkan bekerja sama dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *