Lampung – wartaonelampung.com,Pemerintah Provinsi Lampung kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan daerah berbasis ilmu pengetahuan melalui kolaborasi strategis dengan dunia akademik.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Universitas Lampung, yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama Rektor Universitas Lampung (Unila), Lusmeilia Afriani yang dilaksanakan di Ruang Sidang Lantai II Gedung Rektorat Universitas Lampung, Senin (21/07/2025).
Kolaborasi ini merupakan bagian dari Perspective Commitment to Process pada Collaborative Governance yang menjadi langkah konkret dalam menyatukan visi pembangunan dan pengembangan keilmuan untuk masa depan Lampung yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan dengan melibatkan Universitas Lampung dalam merancang kebijakan berbasis riset, melaksanakan program bersama, serta mengevaluasi hasilnya secara berkala dan terbuka.
Terdapat 8 (delapan) bidang utama yang tercakup dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Universitas Lampung, yaitu :
1. Pengembangan kawasan perdesaan dan pertanian berbasis teknologi,
2. Pendidikan, kebudayaan, dan penguatan tenaga pendidik,
3. Kesehatan masyarakat dan lingkungan,
4. Pembangunan sosial dan pencegahan konflik,
5. Reformasi hukum daerah dan tata kelola pemerintahan,
6. Penguatan ekonomi dan investasi,
7. Riset dan inovasi lokal, serta
8. Peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara.
Gubernur Lampung menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial semata, melainkan komitmen antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Universitas Lampung dalam menjalin sinergi.
Bukan hanya hitam di atas putih, tetapi ini adalah komitmen bersama yang penuh semangat menyatukan kekuatan ilmu pengetahuan dan kebijakan untuk kemajuan daerah,” ucapnya.
Dalam sambutannya Gubernur menyoroti Kinerja Perekonomian Lampung Tahun 2024 yang tumbuh positif sebesar 4,57%, diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi se-Sumatra (4,45%), namun hal tersebut masih di bawah Nasional sebesar 5,03%.
Nilai PDRB Provinsi Lampung pada tahun 2024 sebesar 483,88 Triliun dan ini merupakan penyumbang terbesar ke-4 di Pulau Sumatra, akan tetapi pendapatan perkapita Provinsi Lampung baru 51 juta, terendah ke-3 se-Sumatra.
masih tinggi, yaitu sebesar 10,62%. Selain itu, IPM Provinsi Lampung Tahun 2024 sebesar 73,13 dan ini menjadi urutan ke-26 Nasional.
“Usia angkatan kerja Provinsi Lampung sekarang sudah 71%, ternyata Lampung sudah masuk kedalam bonus demografi. Yang namanya 2045 Indonesia Emas itu adalah Indonesia punya GDP No 4/5 di dunia. Dihitung dari seluruh komoditas yang ada di Indonesia, komoditas bukan SDM,” ucapnya.
Melalui salah satu program PHTC Nasional, yaitu Koperasi Merah Putih yang baru saja diluncurkan di Lampung Selatan, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di perdesaan.
“Pertumbuhan itu dari kota ke desa, di engagement, diberikan modal dan ditargetkan untuk meningkatkan nilai tambah yang ada di desa-desa. Masih banyak lagi lapangan-lapangan pekerjaan yang akan terbuka ketika kita melakukan hilirisasi, memberikan nilai tambah, mengimplementasikan teknologi-teknologi yang sesuai dengan kebutuhan di desa,” tegasnya.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Gubernur juga menyatakan bahwa peran Universitas Lampung sangat dibutuhkan.
“Kepada siapa kami harus bekerja sama?Tidak ada yang lain kami harus bekerja sama dengan universitas kebanggaan Provinsi Lampung yang telah banyak berkontribusi di Provinsi Lampung, yaitu Universitas Lampung,” ucapnya.
“Ketika Unila bisa memberikan riset-riset, lapangan pekerjaan akan terbuka, karena itu butuh lapangan pekerjaan semua.Lapangan pekerjaannya dari Unila sendiri. Jadi, lulusan unila saya berharap akan lulusan yang berkelanjutan. Teknologi unila dipakai di desa, bekerja untuk mahasiswa-mahasiswa unila sendiri,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur mengajak Universitas Lampung untuk menjadikan Provinsi Lampung sebagai laboratorium pembangunan.
“Saya menantang teman-teman dari Universitas Lampung, mari kita jadikan Provinsi Lampung sebagai ‘laboratorium pembangunan’, tempat kita menguji kebijakan, mencoba inovasi, dan merumuskan solusi berdasarkan fakta dan sains. Bukan hanya karena kita bisa, tapi karena rakyat membutuhkan kita,” ajaknya.
Sementara itu, Rektor Universitas Lampung (Unila), Lusmeilia Afriani menyampaikan bahwa penandatanganan Nota Kesepakatan ini merupakan bentuk dan langkah sinergi universitas Lampung dalam mendukung RPJMD Lampung 2025-2045.
“Penandatanganan nota kesepakatan ini adalah merupakan langkah strategis dan sinergi dalam mendukung pelaksanaan RPJMD Provinsi Lampung tahun 2025-2029 dan juga sama-sama kita mengusung visi besarnya Provinsi Lampung yang kita cinta ini, yaitu Lampung Maju Menuju Indonesia Emas dan misi kementerian pendidikan juga yang tidak jauh daripada visi kita yaitu, program ‘Kampus Berdampak’ artinya ada di sini adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang terbesar di provinsi Lampung itu harus mempunyai dampak yang besar bagi pembangunan kesejahteraan sosial dan semuanya yang ada di provinsi Lampung,” ucapnya. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)