Lampung – wartaonelampung.com, Tiga pemuda yang terpergok membawa bom molotov untuk dilemparkan ke Gedung DPRD Lampung saat aksi unjuk rasa pada 1 September 2025, ditangkap polisi. Pemuda ketiga tersebut adalah JF (23), RA (16), dan MR (15), ketiganya merupakan warga Kecamatan Tanjung Karang Timur
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Kombes Indra Hermawan menjelaskan, penyelidikan telah mengungkap sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut.
Pelaku utama yakni FJ, sedangkan pelaku lainnya masih anak-anak, kata Indra di Mapolda Lampung, saat menggelar Konpers, pada Senin (8/9/2025).
Dikatakan, kronologi kejadian berawal ketika FJ mengunjungi sebuah warnet pada 31 Agustus 2025 untuk menemui sejumlah anak berhadapan dengan hukum. Disana, FJ mengajak remaja-remaja tersebut untuk ikut berdemonstrasi sambil membawa bom molotov.
Ia juga mempengaruhi oleh unggahan di media sosial dari daerah lain yang menginspirasi tindakan pembakaran Gedung DPRD Lampung. Keesokan harinya, 1 September 2025, FJ kembali ke warnet tersebut dengan membawa minyak tanah untuk merakit bom molotov.
Pemuda ketiga itu kemudian tepergok membawa botol berisi minyak tanah di Jalan Raden Intan.
“Satu botol kita temukan di gang samping kantor kereta api, jadi tiga orang diamankan, dan lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” jelas Indra.
Sebelumnya, ketiga pemuda tersebut ditangkap oleh aparat keamanan saat mereka kedap air membawa bom molotov di Jalan Raden Intan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, sebelum aksi unjuk rasa berlangsung.
Penjagaan mengamankan jalur massa aksi menuju Gedung DPRD Provinsi Lampung untuk mencegah terjadinya kerusuhan.
